mekanikal & elektrikal

kumpulan data pekerjaan dan hoby. Blog ini bukan untuk menggurui, tapi hanya sekedar catatan, silahkan bila ada koreksi maupun tambahan informasi praktis dalam dunia MEP

Selasa, 29 September 2009

SELUK BELUK PASANG BARU/ TAMBAH DAYA LISTRIK KE PLN

PT. PLN sebagai penyedia daya listrik di indonesia mengklasifikasikan pelayanannya dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Penyambungan baru pola paket
2. Penyambungan baru pola Non-paket sampai dengan daya 50 kVA
3. Penyambungan baru/penambahan daya 50 kVA sampai 197 kVA
4. Penyambungan baru/penambahan daya di atas 200 kVA (Tegangan Menengah)
5. Penyambungan baru/penambahan daya diatas 30.000 kVA.
6. Penyambungan sementara

---------------------------------------
Besaran daya yang disediakan PT. PLN
TEGANGAN RENDAH
---------------------------------------
Daya(VA) Pembatas(A) Kabel
---------------------------------------
450 1 x 2 3 x 4mm2
900 1 x 4 3 x 4mm2
1.300 1 x 6 3 x 4mm2
2.200 1 x 10 3 x 4mm2
3.500 1 x 16 3 x 4mm2
4.400 1 x 20 3 x 4mm2
5.500 1 x 25 3 x 6mm2
7.700 1 x 35 3 x 6mm2
11.000 1 x 50 3 x 16mm2
13.900 1 x 63 3 x 25mm2
17.600 1 x 80 3 x 25mm2
22.000 1 x 100 3 x 35mm2
3.900 3 x 6 4 x 4mm2
6.600 3 x 10 4 x 4mm2
10.600 3 x 16 4 x 6mm2
13.200 3 x 20 4 x 6mm2
16.500 3 x 25 4 x 10mm2
23.000 3 x 35 4 x 10mm2
33.000 3 x 50 4 x 16mm2
41.500 3 x 63 4 x 25mm2
53.000 3 x 80 4 x 25mm2
66.000 3 x 100 4 x 35mm2
82.500 3 x 125 4 x 50mm2
105.000 3 x 160 4 x 70mm2
131.000 3 x 200 4 x 95mm2
147.000 3 x 225 4 x 95mm2
164.000 3 x 250 4 x 120mm2
197.000 3 x 300 4 x 150mm2
233.000 3 x 355 4 x 185mm2
279.000 3 x 425 2 x 4 x 95mm2
329.000 3 x 500 2 x 4 x 150mm2
414.000 3 x 630 2 x 4 x 185mm2
526.000 3 x 800 2 x 4 x 240mm2
630.000 3 x 1000 3 x 4 x 240mm2

Tabel ini adalah tabel untuk standar tegangan rendah ( daya 197 kVA kebawah), khusus untuk daya diatas 197 kVA standar tegangan rendah hanya disediakan untuk tarif R-3

Selain Tegangan rendah (TR) PT. PLN menyediakan supply daya listrik Tegangan menengah (TM) dengan besaran sebagai berikut:

---------------------------------------
Besaran daya yang disediakan PT. PLN
TEGANGAN MENENGAH (35KV)
---------------------------------------
Daya(kVA) Pembatas(A)
---------------------------------------
210 6
245 7
275 8
310 9
345 10
380 11
415 12
485 14
520 15
555 16
605 17.5
625 18
690 20
725 21
760 22
780 22.5
830 24
865 25
935 27
950 27.5
970 28
1.040 30
1.110 32
1.140 33
1.210 35
1.245 36
1.385 40
1.455 42
1.525 44
1.560 45
1.660 48
1.730 50
1.815 52.5
1.870 54
1.905 55
2.075 60
2.285 66
2.335 67.5
2.425 70
2.595 75
2.770 80
2.855 82.5
3.030 87.5
3.115 90
3.465 100
3.635 105
3.805 110
3.895 112.5
4.150 118
4.240 122.5
4.330 125
4.670 135
4.845 140
5.190 150
5.450 157.5
5.540 160
5.710 165
6.055 175
6.230 180
6.660 192.5
6.930 200
7.265 210
7.915 220
7.785 225
8.305 240
8.660 250
9.345 270
9.515 275
9.690 280
10.380 300
10.900 315
11.420 330
12.110 350
13.320 385
------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
TABEL KLASIFIKASI GOLONGAN TARIF
------------------------------------------------------------------------------------------
NO. Gol.Tarif TR/TM/TT* BATAS DAYA KETERANGAN
------------------------------------------------------------------------------------------
1. S-1 / TR 220 VA Golongan Tarif Untuk Pemakaian Sangat Kecil
2. S-2 / TR 250 VA s/d 200 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Pelayanan Sosial Kecil Sampai dengan sedang
3. S-3 / TM diatas 200 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Pelayanan Sosial
4. R-1 / TR 250 VA s/d 2.200 VA Golongan Tarif Untuk Keperluan Rumah Tangga Kecil
5. R-2 / TR diatas 2.200 VA s/d 6.600 VA Golongan Tarif Untuk Keperluan Rumah Tangga Menengah
6. R-3 / TR di atas 6.600 VA Golongan Tarif Untuk Keperluan Rumah Tangga Besar
7. B-1 / TR 250 VA s/d 2.200 VA Golongan Tarif Untuk Keperluan Bisnis Kecil
8. B-2 / TR diatas 2.200 VA s/d 200 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Bisnis Menengah
9. B-3 / TM diatas 200 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Bisnis Besar
10. I-1 / TR 450 VA s/d 14 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Industri Kecil / Rumah Tangga
11. I-2 / TR diatas 14 kVA s/d 200 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Industri Sedang
12. I-3 / TM diatas 200 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Industri Menengah
13. I-4 / TT 30.000 kVA ke atas Golongan Tarif Untuk Keperluan Industri Besar
14. P-1 / TR 250 VA s/d 200 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Kantor Pemerintah Kecil dan Sedang
15. P-2 / TM diatas 200 kVA Golongan Tarif Untuk Keperluan Kantor Pemerintah Besar
16. P-3 / TR Golongan Tarif Untuk Keperluan Penerangan Jalan
17. T / TM diatas 200 kVA Golongan Tarif Untuk Traksi diperuntukkan bagi Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT.Kereta Api Idonesia
18. C / TM diatas 200 kVA Golongan Tarif Curah (bulk) Untuk Keperluan penjualan secara curah (bulk) kepada pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (PIUKU)
19. M / TR,TM,TT Golongan Tarif multiguna diperuntukkan hanya bagi pengguna listrik yang memerlukan pelayanan dengan kualitas khusus dan yang karena berbagai hal tidak termasuk dalam ketentuan golongan tarif S,R,B,I dan P
------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------
TABEL UANG JAMINAN PELANGGAN (UJL)
--------------------------------------------------------------------------
NO GOL TARIF UANG JAMINAN UANG JAMINAN
PELANGGAN POLA A PELANGGAN POLA B
RP / VA RP / VA
--------------------------------------------------------------------------
1 S-1 Rp 27,50 Rp 55,00
2 S-2 Rp 33,00 Rp 66,00
3 S-3 Rp 45,00 Rp 90,00
4 R-1 Rp 45,00 Rp 90,00
5 R-2 Rp 81,00 Rp 162,00
6 R-3 Rp 82,50 Rp 165,00
7 B-1 Rp 65,50 Rp 127,00
8 B-2 Rp 81,00 Rp 162,00
9 B-3 Rp 75,00 Rp 150,00
10 I-1 Rp 45,00 Rp 90,00
11 I-2 Rp 60,00 Rp 118,00
12 I-3 Rp 65,00 Rp 130,00
13 I-4 Rp 65,50 Rp 133,50
14 P-1 Rp 70,00 Rp 140,00
15 P-2 Rp 50,00 Rp 100,00
16 P-3 Rp 112,50 Rp 225,00
-------------------------------------------------------------------------

BIAYA PENYAMBUNGAN (BP)

Untuk biaya penyambungan dirinci sebagai berikut :
1. Sambungan 1 fasa atau 3 fasa dengan pembatasan daya dan pengukuran TR :
Daya tersambung dari 250 VA s.d 2.200 VA, dikenakan sebesar Rp 150,00 per VA
Daya tersambung dari 2201 VA s.d 200 kVA termasuk untuk sambungan rumah tangga golongan tarif R-3 dengan daya diatas 200 kVA, dikenakan sebesar Rp 200,00 per VA
2. Sambungan 3 fasa dengan pembatasan daya dan pengukuran TM dengan daya tersambung 201 kVA ke atas, dikenakan sebesar Rp 125,00 per VA
3. Sambungan 3 fasa dengan pembatasan daya dan pengukuran TT dengan daya tersambung 30.000 kVA ke atas, dikenakan sebesar Rp 100,00 per VA
4. Sambungan 1 fasa dengan pembatasan daya dan pengukuran TR di bangunan pelanggan :
Khusus tarif S-1 s.d 220 VA dikenakan sebesar Rp 30.000,00 per sambungan
Untuk penambhan daya dari golongan tarif S-1 (tanpa meter) menjadi 450 VA atau 500 VA (dengan meter) dikenakan sebesar Rp 20.000,00 per sambungan


I. PROSEDUR PENYAMBUNGAN BARU DAYA s.d. 197 KVA

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui :
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Sket Lokasi
- Jaminan Instalasi untuk syarat penyambungan
Melaksanakan penelitian mengenai tunggakan-tunggakan atas nama calon pelanggan/alamat lokasi yang akan di sambung, bila ada tunggakan diselesaikan secara terpisah.
3. Area Jaringan melaksanakan survei dan memberikan rekomendasi teknis atas kondisi di lapangan
4. Area Pelayanan mencetak dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SP) ke calon pelanggan
5. Calon Pelanggan membayar biaya yang telah ditetapkan berikut persyaratan administrasi (Jaminan Instalasi)
6. Area Pelayanan membuat Perintah Kerja (PK) dan Berita Acara (BA), untuk selanjutnya disampaikan / dikirim ke Area Jaringan berikut jaminan instalasi pelanggan dengan ketentuan yang berlaku di tingkat mutu pelayanan yaitu 7-25-75 sebagai pengganti dari 10-30-100
7. Area Jaringan :
- Membuat nota permintaan material
- melaksanakan pekerjaan penyambungan dan pemasangan Alat Pembatas dan Pengukur (APP) pada bangunan Pelanggan Baru
- Menyerahkan kembali formulir BA yang telah diisi dan menginput data teknik untuk PDL
8. Area Pelayanan melaksanakan pengisian kolok
9. Area Pelayanan mencetak PDL dengan legalisasi oleh pejabat Area Pelayanan Setingkat Juru Utama(JU)/Ahli Muda(AM)
10. Area Pelayanan melaksanakan proses peremajaan Data Induk Langganan (DIL) untuk proses perhitungan rekening
11. Proses Monitoring (TUL I-07) dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pelanggan serta ucapan terima kasih

II. PROSEDUR PENYAMBUNGAN BARU DAYA > 194 KVA

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui :
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
- Kontak Person
2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Sket Lokasi
Melaksanakan penelitian mengenai tunggakan-tunggakan atas nama calon pelanggan/alamat lokasi yang akan di sambung, bila ada tunggakan diselesaikan secara terpisah selanjutnya Area Pelayanan mencetak dan mengirimkan WO (Work Order) untuk pelaksanaan survei oleh Area Jaringan
3. Area Jaringan melaksanakan survei dan memberik rekomendasi teknis atas kondisi di lapangan, juga rekomendasi teknis dari Kantor Distribusi (KD)
4. Area Pelayanan mencetak dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SP) ke calon pelanggan dengan masa berlaku SP 30 hari kalender
5. Area Pelayanan membuat Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dan dilampirkan BATG bila diperlukan yang dibuat oleh pemilik lahan.
6. Calon Pelanggan membayar biaya yang telah ditetapkan ; Biaya Penyambungan (BP), Uang Jaminan Langganan (UJL) dan Biaya Test Instalasi; dilampiri Jaminan Instalasi
7. Area Pelayanan membuat Perintah Kerja (PK) dan Berita Acara (BA), untuk selanjutnya disampaikan/dikirim ke fungsi jaringan berikut jaminan instalasi pelanggan
8. Area Jaringan :
- Melaksanakan Uji Instalasi Tegangan Menengah (TM)
- Membuat nota permintaan material
- melaksanakan pekerjaan penyambungan dan pemasangan Alat Pembatas dan Pengukur (APP) pada bangunan Pelanggan Baru
- Menyerahkan kembali formulir BA yang telah diisi dan menginput data teknik untuk PDL
9. Area Pelayanan melaksanakan pengisian kolok
10. Area Pelayanan mencetak PDL dengan legalisasi oleh Manajer
11. Area Pelayanan melaksanakan proses peremajaan Data Induk Langganan (DIL) untuk proses perhitungan rekening
12. Proses Monitoring (TUL I-07) dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pelanggan serta ucapan terima kasih

III. PROSEDUR PERUBAHAN DAYA <= 194 KVA 1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui : - Counter Desk - Telepon / Faksimili - Surat dan E-mail - Kontak Person 2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan - Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai - Sket Lokasi - Jaminan Instalasi untuk syarat penyambungan Melaksanakan penelitian mengenai tunggakan-tunggakan atas nama calon pelanggan/alamat lokasi yang akan di sambung, serta mencetak TUL I-03 3. Area Pelayanan membuat Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dan dilampirkan BATG jika diperlukan tanah gardu 4. Apabila disetujui, Calon Pelanggan membayar biaya yang telah ditetapkan; Biaya Penyambungan (BP) dan penyesuaian Uang Jaminan Langganan (UJL); dan melunasi seluruh tunggakannya (bila ada), kecuali untuk perubahan turun daya bisa ada tunggakan 5. Area Pelayanan membuat Perintah Kerja/PK (TUL I-09) dan Berita Acara/BA (TUL I-10), untuk selanjutnya disampaikan/dikirim ke Area Jaringan berikut jaminan instalasi pelanggan 6. Area Jaringan : - Membuat nota permintaan material - melaksanakan pekerjaan penyambungan dan pemasangan Alat Pembatas dan Pengukur (APP) pada bangunan Pelanggan Baru - Menyerahkan kembali formulir BA yang telah diisi dan menginput data teknik untuk PDL 7. Area Pelayanan mencetak PDL dengan legalisasi oleh Asisten Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan (ASMAN SAR-PP) 8. Area Pelayanan melaksanakan proses peremajaan Data Induk Langganan (DIL) untuk proses perhitungan rekening 9. Proses Monitoring (TUL I-07) dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pelanggan serta ucapan terima kasih IV. PROSEDUR PERUBAHAN DAYA > 194 KVA

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui :
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
- Kontak Person
Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Sket Lokasi
Melaksanakan penelitian mengenai tunggakan-tunggakan atas nama calon pelanggan/alamat lokasi yang akan di sambung, bila ada tunggakan-tunggakan diselesaikan secara terpisah selanjutnya APL mencetak dan mengirim WO (Work Order) untuk pelaksanaan survei oleh Area Jaringan
2. Area Jaringan melaksanakan survei dan memberikan rekomendasi sistem
3. Area Pelayanan mencetak dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SP) ke pelanggan, bila diperlukan tanah gardu dicantumkan pada SP
4. Area Pelayanan membuat Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dan dilampirkan BATG jika diperlukan tanah gardu serta penyerahan jaminan instalasi oleh pelanggan
5. Apabila disetujui, Calon Pelanggan membayar biaya yang telah ditetapkan; Biaya Penyambungan (BP) dan penyesuaian Uang Jaminan Langganan (UJL); dan melunasi seluruh tunggakannya (bila ada), kecuali untuk perubahan turun daya dan jaminan instalasi
6. Area Pelayanan membuat Perintah Kerja/PK asli (TUL I-09) dan Berita Acara/BA (TUL I-10) dikirim ke Area Jaringan
7. Area Jaringan :
- Membuat nota permintaan material
- melaksanakan pekerjaan penyambungan dan pemasangan APP pada bangunan Pelanggan Baru
- Menyerahkan kembali formulir BA yang telah diisi dan menginput data teknik untuk PDL
8. Area Pelayanan mencetak PDL dengan legalisasi oleh Asisten Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan (ASMAN SAR-PP)
9. Area Pelayanan melaksanakan proses peremajaan Data Induk Langganan (DIL) untuk proses perhitungan rekening
10. Proses Monitoring (TUL I-07) dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pelanggan serta ucapan terima kasih

V. PROSEDUR PERUBAHAN GOLONGAN TARIF

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui :
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Rekening Listrik
- Surat Pernyataan
- dan Data Pendukung lainnya
- Bebas Tunggakan
Selanjutnya Area Pelayanan mencetak TUL I-01
3. Area Pelayanan melaksanakan survei tarif ke lokasi pelanggan untuk melihat penggunaan listrik setempat dan membuat Berita Acara hasil survei (TUL I-19)
4. Berdasarkan BA hasil survei, Area Pelayanan mencetak TUL I-06 atau membuat Surat Pemberitahuan (SP) Penolakan
5. Jika permintaan perubahan tarif disetujui maka pelanggan membayar biaya administrasi dan penyesuaian UJL sesuai tarif berlaku (jika ada)
6. Area Pelayanan mencetak PDL dan dilegalisasi oleh Asisten Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan (ASMAN SAR-PP) serta membuat Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) yang baru
7. Area Pelayanan melaksanakan proses peremajaan Data Induk Langgan ( DIL )
8. Proses Monitoring dan pemberitahuan kepada pelanggan jika diperlukan

VI. PROSEDUR PERUBAHAN NAMA

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Rekening Listrik
- Untuk Balik Nama perlu Akte Jual Beli
- Untuk Ganti Nama tidak perlu Akte Jual Beli
- Bebas Tunggakan
3. Cetak TUL I-06 (Biaya administrasi, Bayar UJL penuh untuk balik nama bila tidak ada pelimpahan dengan surat pernyataan konsumen terdahulu dan penyesuaian UJL untuk ganti nama )
4. Pelanggan membayar biaya administrasi dan penyesuaian UJL serta melunasi tunggakan bila ada
5. Area Pelayanan mencetak PDL dan dilegalisasi oleh Asisten Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan (ASMAN SAR-PP) serta membuat Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) yang baru
6. Area Pelayanan melaksanakan proses peremajaan Data Induk Langganan ( DIL )
7. Proses Monitoring (TUL I-07) dan menyampaikan Surat Pemberitahuan kepada pelanggan serta ucapkan terima kasih

VII. PROSEDUR RESTITUSI

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Kuitansi Biaya Penyambungan (BP)/Uang Jaminan Langgan (UJL), Rekening Listrik asli yang akan di restitusi
- Bila berkas pendukung hilang maka perlu ada surat keterangan dari pihak berwenang
- BP bisa di restitusi bila PLN belum melakukan investigasi
3. Cetak Berita Acara (BA) Restitusi (TUL I-21) dengan dilegalisasi oleh Manajer
4. Pembuatan bukti kas keluar dengan otorisasi pembayaran di Area Pelayanan, bila UJL pada DIL sama dengan nol maka perlu pengecekan DIL atau tahun mutasi terakhir untuk perhitungan UJL sesuai Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku
5. Pembayaran restitusi pada pelanggan oleh fungsi keuangan Area Pelayanan
6. Peremajaan DIL terutama mutasi besarnya UJL
7. Monitoring proses restitusi

VIII. PROSEDUR BERHENTI SEMENTARA

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui :
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Sket Lokasi
- Berkas tunggakan atas nama pelanggan yang akan berhenti langganan sementara, selanjutnya Area Pelayanan mencetak TUL I-14
3. Cetak TULI-06 (biaya administrasi dan biaya RAB bongkar/pasang Sambungan Listrik)
4. Pelanggan membayar biaya yang telah di tetapkan dan melunasi tunggakan bila ada
5. Mencetak dan mengirim Perintah Kerja (PK) untuk pelaksanaan pemutusan oleh Area Jaringan
6. Area Jaringan :
- Melakukan pembongkaran Sambungan Listrik (SL) dan Alat Pembatas dan Pengukur (APP)
- Pengembalian material hasil bongkarang oleh Area Jaringan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Menyerahkan kembali formulir Berita Acara (BA) yang telah diisi dan menginput data teknik untuk PDL
7. Area Pelayanan mencetak PDL berhenti sementara dan dilegalisasi oleh Asisten Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan (ASMAN SAR-PP)
8. Area Pelayanan melaksanakan proses peremajaan Data Induk Langganan ( DIL ) dan rekening listrik tetap terbit hanya bayar biaya beban saja.
9. Proses monitoring (TUL I-07) dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pelanggan

IX. PROSEDUR BERHENTI BERLANGGANAN

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui :
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Sket Lokasi
- Berkas tunggakan atas nama pelanggan yang akan berhenti berlangganan
3. Area Pelayanan melakukan HO stand meter serta mencetak dan mengirim Perintah Kerja (PK)untuk pelaksanaan pemutusan oleh Area Jaringan
4. Cetak TULI-06, biaya administrasi dan pemakaian kwh meter terakhir yang telah diperhitungkan dengan saldo UJL yang ada. Jika besarnya biaya lebih kecil dari saldo yang ada makan UJL dapat direstitusi dan jika besarnya biaya lebih besar dari saldo UJL yang ada maka kekurangannya ditagihkan ke konsumen.
5. Pelanggan membayar biaya yang telah di tetapkan dan melunasi tunggakan bila ada
6. Area Pelayanan membuat Perintah Kerja (PK) untuk selanjutnya dikirm/disampaikan ke Area Jaringan
7. Area Jaringan :
- Melakukan pembongkaran rampung
- Pengembalian material hasil bongkarang oleh Area Jaringan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Menyerahkan kembali formulir BA yang telah diisi dan menginput data teknik untuk PDL
8. Area Pelayanan melaksanakan proses peremajaan Data Induk Langganan (DIL) dan rekening listrik tetap terbit hanya bayar biaya beban saja.
9. Proses monitoring (TUL I-07) dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pelanggan

X. PROSEDUR SAMBUNGAN SEMENTARA ( MULTIGUNA )

1. Pelanggan dilayani di Area Pelayanan melalui :
- Counter Desk
- Telepon / Faksimili
- Surat dan E-mail
2. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan
- Copy Identitas Diri atau Surat Kuasa di atas materai
- Sket Lokasi
3. Formulir permohonan tersebut dikirimkan oleh Area Pelayanan dengan Perintah Kerja (PK) ke Area Jaringan untuk dilaksanakan survei dan hitung Rencana Anggaran dan Biaya (RAB)
4. Atas dasar pemohonan atau hasil survei dibuat surat jawaban dan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) atau supplemen (bila diperlukan) oleh Area Pelayanan apabila disetujui pelanggan, Cetak TUL I-06 (hasil RAB, perhitungan pemakaian Kwh, penyesuiaian UJL bila diperlukan)
5. Pelanggan membayar biaya yang telah ditetapkan (TUL I-06) dan melunasi tunggakannya (bila ada)
6. Area Pelayanan membuat Berita Acara (BA) dan Perintah Kerja (PK) Bongkar Pasang Sambungan Listrik (SL) yang mencantumkan dengan jelas masa berlaku sambungan sementara. Selanjutnya Area Pelayanan mengirim PK dan BA ke Area Jaringan
7. Area Jaringan :
- Membuat nota permintaan material logistik
- Melakukang penyambungan sementara apabila sambungan sementara merupakan JBST, sambungan untuk pelayanan dipasang terpisah
8. Monitoring :
- Pada saat sambungan sementara berakhir, Area Jaringan mengembalikan BA yang telah berisi data teknik ke Area Pelayanan
- Pengembalian material bekas oleh Area Jaringan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.


*sumber: PLN

Minggu, 15 Maret 2009

Sony Ericsson G502 dan Telkomsel Flas

Setelah melihat ulasan di tabloit sinyal, tentang handphone murah berbasis 3,5 HDSPA. Tanpa pikir panjang aku tertarik, dan pilihanku jatuh kepada Sony Ericsson G502. Murahnya sih relatif, dengan harga 1,5 jt-an, aku anggap cukup pantas dibeli, sebanding dengan modem HDSPA, dan bisa dipakai HP+browser bila tidak dipakai modem.
Softwarenya lumayan banyak, bisa di download di getjar.com
Trus setelah HPnya mendukung HDSPA, sekarang tinggal memakai kartu apa?
Pertama ya aku pakai nomor lamaku, simpati, ow dilayar muncul tulisan H menandakan bahwa HPku menangkap sinyal HDSPA. Lalu aku coba menggunakannya sebagai modem. hasilnya, koneksi bisa, namun di blok masuk situs TELKOMSEL FLASH. nggak bisa kemana mana. Aku coba menggunakan paket murah telkomsel yaitu dengan mengirim sms ke 3636 FLASH ON 5000 dst, mendapat jatah 5Mb atau Rp.1/1Kb.
hasilnya?
- Browsing lewat HP, dengan sofware opera mini lumayan kenceng. chat menggunakan ebuddy lancar, namun sempat beberapa hari yang lalu, semua aplikasi berbasis java gak bisa jalan, entah kenapa. Sekarang sudah lancar lagi, sepertinya di Telkomsel masih suka utek2 hehe
- Saat aplikasi java di blok di HP, aku coba gunakan HP sebagai modem di laptop, ternyata terus masuk ke situs TELKOMSEL FLASH, aku pikir karena gangguan dulu aku biarkan, sekarang kok masih begitu pasti ada yang harus diatur. Benar, ternyata HDSPA hanya boleh digunakan oleh para pengguna FLASH berlangganan, sementara yang FLASH ON hanya diberi jalur GPRS, hal ini setelah setting pada PC suite untuk konneksi internet aku rubah ke GPRS, baru bisa browsing :((
- Untuk wilayah denpasar, reg flash on hanya paket 5000 aja yang ada, yang 10rb keatas sudah sering aku coba reg selalu ditolak. sepertinya disini fasilitas ini asal ada aja ya.

Ctt:
Sony Ericsson G502
- Saat online dijadikan modem via cable usb, jangan takut kehabisan batre, karena pada saat itu batere diisi oleh computer lewat usb cable.
- Saat menggunakan aplikasi java, sering Hang... layar langsung hitam, gak bisa ngapa ngapa. copot bat, pasang, on. bete!!!

Telkomsel
- untuk gerbang 3,5G HDSPA hanya diperuntukkan pengguna TELKOMSEL FLASH yang berlangganan dan yang paket seperti disitus mereka
- Sedang paket rakyat yang sms ke 3636 (FLASH ON) diberi jalur rakyat juga, GPRS hehehe
- Untuk wilayah denpasar jalur rakyat hanya paket 5000, selebihnya gak bisa reg, entah sekarang, atau didaerah lain.

Selasa, 16 Desember 2008

CARA CEPAT INSTAL TELEPON / PBX/ PABX

Pekerjaan Telepon biasanya dibagi menjadi dua bagian:
1. Instalasi
2. Peralatan Utama + Programming

INSTALASI
- Yang dimaksud dengan instalasi biasanya mencakup area dari titik pesawat cabang (extention) sampai Panel Utama. terdiri dari pasang socket outlet telepon, pengkabelan, penyambungan di terminal hubung sampai Panel Utama /MDF (Main Distribution Frame).
- Istilah yang sering digunakan:
> Pair = (pasangan) ini adalah satuan jumlah kabel telepon, karena instalasi telepon minimal menggunakan 1 pasang (pair) kabel.
> TB = Terminal Boxs, adalah boks yang berfungsi sebagai penghubung antara kabel cabang dan kabel distribusi menggunakan terminal, baik yang menggunakan soldered maupun menggunakan terminal sisip. Namun saat ini hampir semua terminal menggunakan sistem sisip.
>IDF = Intermedite Distribution Frame, penghubung antara TB dan MDF
> LSA = jenis terminal sisip
> ITC = Indoor telephone cable/ kabel telepon dalam gedung, kabel jenis ini biasanya dipasang didalam tembok, plafond, terlindungi dari tekanan, panas maupun air. Biasanya kabel ini dilindungi dengan pipa HIC (high impac conduit).
> OTC = Outdoor telephone cable/ kabel telepon untuk digunakan di luar gedung. Biasanya yang dimaksud dengan kabel ini adalah kabel telepon multipair yang diisolasi dengan pvc+polyethylene dan spiral baja+selubung almunium dilumuri petrojelly biasa disebut jelly steel. ukuran kabel umumnya yang dipakai 0,6mm2
>SLT = Single Line Telephone, istilah yang digunakan untuk telepon konvensional seperti telepon rumahan.

CARA PENYAMBUNGAN
dalam menyambung kabel telepon, terutama di terminal boks yang berkapasitas besar, butuh penataan penyambungan. agar tidak pusing melihat gerombolan kabel, mari kita ulas.
Kabel telepon umumnya dipilin 2pair terdiri dari warna Biru-Merah-Hitam-Putih. Bila kabel itu 10 pair, maka terdapat 5 gerombol kabel 2pair dengan tiap tiap gerombol terdapat 1 kabel pembeda. kita amati berikut :

dalam kabel 10 pair terdapat:
1. Biru-merah-hitam-putih
2. Oranye-merah-hitam-putih
3. Hijau-merah-hitam-putih
4. Coklat-merah-hitam-putih
5. Abuabu-merah-hitam-putih

kabel tersebut disambungkan ke LSA 10 Pair maka susunannya:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
|Biru-merah|hitam-putih|Oranye-merah|hitam-putih|Hijau-merah|hitam-putih|Coklat-merah|hitam-putih|Abuabu-merah|hitam-putih|
-----1-----------2-------------3-----------4----------5------------6-----------7------------8-------------9-----------10-----

untuk mudah mengingat maka bisa disingkat BOHCA
Sepuluh pair selanjutnya mengikuti siklus diatas, bedanya hanya pada lingkaran luar/dalam dan pita putih/kuning/merah. untuk lebih yakin ya diuji aja tiap 10 pair, misal di 10p pertama, diujung disambung warna biru, 10p ke 2 warna Oranye, dst, maka bila di avo diujung satunya bisa ketahuan.
Sebagian kabel menggunakan kode warna dan titik. misal titik 1 titik 2 dst. atau variasi BOHCA dan titik/ belang. namun yang umum dipakai adalah kode warna BOHCA. sedangkan kabel jenis yang menggunakan kode titik/belang biasanya kabel indoor bawaan mesin PBX untuk menyambung ke amphenol 25pair (mirip paralel port pada computer).

Sedangkan untuk menyambung di socket outlet telepon, bila pesawat teleponnya adalah SLT, maka hanya butuh 1pair kabel.

menyambungnya:

/ ------\
| 3 1 2 4 | pada socket telepon kita hanya memakai terminal 1 dan 2 saja, sedang 3 dan 4 untuk telepon khusus. maka
---------- sambungkan saja kabel 1pair tersebut ke terminal 1 dan 2 (yang ditengah tengah)

Alat yang digunakan untuk koneksi telepon:
insertion Tool = alat untuk menyambung kabel kedalam terminal LSA
Disconnection plug = alat sisip pemutus sambungan LSA bagan atas dengan bawah, gunanya melacak short
Tes cord = alat sisip untuk uji baik dg avometer maupun telepon.
Arester = Pengaman PABX dari tegangan bocoran
Untuk lebih banyak mengenal peralatan terminasi telepon, silahkan gogling "krone" ini salah satu yang banyak dipakai untuk terminasi telepon.

kabel telepon yang tersedia di pasaran
ITC =1p,2p,6p,10p,20p,30p,40p,50p,60p,80p,100p (0,6mm)
Areal cable =10p,20p,30p,40p,50p,60p,80p,100p,120p (0,6mm; 0,8mm; 1mm)
Dropwire =10p,20p,30p,40p,50p,60p,80p,100p,120p,150p,200p,250p,300p,400p,500p,600p,800p,1000p,1200p (0,4mm)
JELLY ARMOURED CABLE =10p,20p,30p,40p,50p,60p,80p,100p,120p,150p,200p,250p,300p,400p,500p,600p,800p (0,6mm; 0,8mm)

PERALATAN UTAMA
Dalam pekerjaan Telepon, yang termasuk dalam peralatan utama adalah MDF telepon, PABX, Instalasi MDF ke PABX, Programming, dan beberapa pekerjaan lain yang berhubungan.

PABX/PBX = Private Automatic Branch Exchange atau dalam bahasa indonesia STO = Sentral Telepon Otomat. Untuk ukuran kecil biasanya disebut Key Telephone, mungkin karena kebanyakan fungsinya untuk membatasi penggunaan telepon pada hal hal yang dianggap tidak penting.

MDF (Main Distribution Frame)
merupakan kabinet bertemunya seluruh sambungan instalasi telepon, baik dari cabang maupun dari luar (CO Line). MDF ini memiliki dua sisi koneksi, 1 sisi koneksi untuk kabel dari TB, IDF maupun dari Telkom (CO line). sedangkan sisi lainnya murni dari unit PABX. Kedua sisi tersebut
nantinya dihubungkan menggunakan kabel jumper (hubung), kabel 1core yang dililit sepasang, berwarna hitam-putih, atau merah-biru dll.
Arester biasanya dipasang di sini pada kabel kabel yang alurnya kemungkinan terkena imbas petir dll.
Dan jangan lupa, label serta keterangan lengkap tiap titik pada masing masing terminal harus ditempel di masing masing sisi, agar memudahkan pengerjaan, pemeriksaan dan perawatan.

Untuk pengerjaan pengkabelan pada sisi PABX, biasanya setiap mesin sudah diberi buku petunjuk instalasi dan programmingnya. jadi baca dulu sebelum bekerja.
dalam buku tersebut biasanya terdiri dari:
- Manual Hardware, berisi nama nama komponen, cara pemasangannya ( Unit, Power supply, card, Bat backup), penyambungan kabel dari MDF ke PBX,
- Manual Software, berisi langkah langkah pemrograman, bila ada default program (Panasonic) atau auto detec card (asplia-ex), ya bisa digunakan agar bisa menyingkat waktu. tinggal beberapa bagian diatur, misal, restric class, mana saja yang bisa outgoing mana yang dibatasi.
atau penomoran yang disesuaikan dengan ruang.
- User Guide, berisi cara cara penggunaan PABX tersebut.

Agar dapat gambaran, umumnya saat ini PABX menggunakan Ampenol 25pair, atau menggunakan koneksi RJ61 (4pair). untuk RJ61, karena bersifat khusus, maka ikutilah manual booknya, bila tidak ada bisa identifikasi sendiri.

Pada dasarnya instalasi telepon adalah menyambungkan titik SLT sampai PABX menggunakan kabel 1pair tanpa dicabang.
Saat ini PABX telah berkembang dari sekedar perangkat telepon menjadi IP-Phone. Misal, PABX sekarang bisa berfungsi menjadi Router, Hub, Switch selayaknya jaringan komputer. Setiap pesawat cabang bisa menjadi IP-Phone dan bisa disambungkan dengan komputer selayaknya teknologi VDSL. ini mengirit panjang dan jumlah kabel instalasi. dari 8 menjadi 2 kabel dan teknologi VDSL bisa menjangkau sampai 3 km, bandingkan dengan instalasi data konvensional.

SOFTWARE + PROGRAM
Cara program, bisa menggunakan PC yang telah diinstal softwarenya atau kita pakai pesawat operator yang memiliki display.
misal pada aspila ex pada awal programing menggunakan pesawat opr ext 200 (port 1)
1. jangan angkat handset tekan call
2. tekan #*#*
3. tekan pasword : 12345678 (ini pasword default admin klas 2 yang bisa mengakses seluruh program) atau 0000 (pasword klas 3 default mesin) atau 9999 (pasword klas 4 default mesin)
4. tekan kode program (ingat harus tau benar, kalau belum tahu, belajar dulu).
5. Tekan MSG untuk keluar root program, tekan HOLD untuk Enter, CONF = Back Space, VOL up/down = pindah ext dalam program, FLASH = Pindah baris pada display program.
6. Tekan SPK untuk menyimpan data yang baru diisikan maka dalam layar muncul tulisan "saving system data" lalu "complete data save" bila dah kelar.

Untuk panasonic misal KXTE
1. tekan tombol PROGRAM
2. tekan *#
3. tekan Pasword :1234 (default mesin untuk admin yang bisa mengakses seluruh program)
4. kode program (panasonic ini menggunakan 3 digit kode program).
misal bikin pasword pribadi maka
tekan 002 NEXT pasword barumu STORE END

1. tekan tombol PROGRAM
2. tekan **
3. tekan Pasword :1234 (default mesin untuk user yang bisa mengakses seluruh program)
4. kode program
5. NEXT .....
6. STORE END

Untuk PABX NEC bisa dibuka di Dterm Phone.
paswordnya TRF * TRF # 12345678 (ini kalo gak dirubah teknisinya dan kalo benar ingatanku hehe maklum dah lama sekali gak megang lagi)

Billing system= mirip billing system pada wartel gitu.
ok segini dulu...

Selasa, 09 Desember 2008

TIPS TRAVELING

Traveling, Tamasya, Liburan, Vakansi, Safari, jalan jalan dan banyak istilah lainnya bisa berarti dua keadaan, menyenangkan atau menyedihkan. Menyenangkan apabila kegiatan yang dilakukan sesuai dengan harapan, kalau menyedihkan ya sebaliknya.
Lalu bagaimana kiat kita agar traveling yang kita rencanakan resikonya hanya bahagia. Berikut tips yang mungkin bisa membantu.

1. Pastikan anda mau kemana, ngapain, berapa lama. Kalau ketiga hal tersebut tidak punya, lebih baik ke tempat ibadah terdekat, bertobat, daripada kebingungan anda membahayakan orang lain hehe.

2. Bersama orang yang membuat anda bahagia (istri/suami). Jangan dengan pacar atau nyari nyari pasangan dijalan. Karena pulang pulangnya bukan fresh, tapi stres :). Ingat tragedi titanic, mau kena azab begitu gara gara nyari gacoan saat di perjalanan? hiii... Kalau perjalanan sendiri lebih cocok untuk para penulis, pengarang lagu dan pemimpi hehehe. karena mereka lebih menikmati penderitaan ditempat indah indah.

3. Selesaikan semua urusan yang kemungkinan mengganggu liburan.

4. Sepakat bahwa tujuan liburan itu adalah tempat yang indah bagi kalian berdua.

5. Bila anda menguasai lokasi tujuan, lebih baik mengadakan perjalanan sendiri. Kalau belum, ya pasrahkan pada paket wisata, meski kayak anak bebek digiring kesana kemari hehe kwek kwek...

6. Persiapan yang matang. Disusun yang detail kemana aja acaranya, naik apa, nginap dimana, makan dimana, istirahat dimana, jam berapa disana. Jangan terlalu banyak kegiatan yang mengharuskan pindah pindah lokasi. Rencanakan sedikit mobilisasi dan fokuskan ke lokasi yang diinginkan berdua, beri waktu agak panjang. Bete kan kalau baru duduk udah harus pindah obyek wisata lagi, mirip sinetron kejar tayang hehe. Santai aja Boz....

7. Siapkan cadangan waktu dan dana untuk surprise pasangan kita, jangan merencanakan perjalanan yang kepulangannya pas besoknya harus kerja. beri cadangan 1-2 hari, bila menyenangkan bisa nambah. Daripada harus bolos atau kelamaan bikin jadwal trus pulang duluan karena perjalanannya berantakan. Bila pasangan kita ingin berlama lama disana, kita bisa jadikan tambahan hari libur menjadi hadiah yang menyenangkan.

8. Bawa obat obatan yang biasa dipakai bila terkena sakit. eits... tapi bukan yang tergolong NARKOBA lho...

9. Jangan lupa oleh oleh untuk orang orang yang kita percaya menyelesaikan urusan hari hari kita selama liburan. mulai Boz, rekan sejawat, ortu, pembantu dirumah.

10. Untuk mereka yang masih remaja, yang lebih suka berteman dan berpetualang.

- Bersama sahabat karib, minimal bertiga, semakin banyak semakin seru.

- Meski lebih suka petualang dan berbau nekad, tetap persiapan yang matang harus ada untuk menjaga kenyamanan perjalanan.
misal saat mendaki gunung, selain makanan dan minuman 1,5 kali menu perjalanan. Bivak dan sleeping bag wajib dibawa dan dijaga tetap kering. Karena itu tempat recoveri diri kita. Enggak lucu kedinginan semalaman diatas gunung dg pakaian basah ditengah hujan.

- Bodoh apabila mendaki gunung atau yang lainnya hanya mencari gengsi, ngebut mendaki sampai ngos-ngosan, bertengkar karena ada yang "nggandol" bahkan berpisah karena hal konyol itu. Ingat banyak kematian dimulai dari hal konyol ini. Kenapa tidak kita nikmati saja setiap tapak perjalanan, lihat keindahan alam di kanan kiri kita. Curhat di alam bebas sambil jalan, bercanda. Kalau capek, berhenti, gak kuat ya balik turun. Berapa banyak hal yang harus dikorbankan hanya demi gengsi?

- Petualangan yang seru adalah bila bisa menolong orang lain, bukan menjadi beban orang lain. Mengamati lingkungan bukan diamati lingkungan.

- Dalam kondisi apapun, tetaplah bergembira, karena tujuan dari petualangan adalah saling berbagi kebaikan sesama teman seperjalanan. Semakin berat petualangannya, semakin terlihat siapa yang tulus jadi sahabat kita.

Rabu, 19 November 2008

HITUNG AC CEPAT UNTUK RUANG BESAR

Lalu... bagaimana kalau ruangannya lebih besar dan membutuhkan kapasitas pendinginan yang lebih besar?
OK selain type split wall, juga ada type split duct, type cassete (2,5 sd 4,5 PK), type ceiling suspended (2,5 sd 4,5 PK), floor standing (5pk). Hal ini tergantung kebutuhan dan ketersediaan ruang yang ideal.

Contoh:
Sebuah kantor memiliki 4 ruang, A=4x4m2; B=3x5m2; C=6x6m2; D=4x5m2
menggunakan AC sentral dengan ducting didalam plafon.
Jawab:
A = 4x4x550 BTU/h = 8.800 BTU/h
= 8.800 BTU/h/30 = 293 CFM
B = 3x5x550 BTU/h = 8.250 BTU/h
= 8.250 BTU/h/30 = 275 CFM
C = 6x6x550 BTU/h = 19.800 BTU/h
= 19.800 BTU/h/30 = 660 CFM
D = 4x5x550 BTU/h = 11.000 BTU/h
= 11.000 BTU/h/30 = 367 CFM
Total E = A+B+C+D = (8.800 + 8.250 + 19.800 + 11.000) BTU/h = 47.850 BTU/h
= 1.595 CFM

sketsa instalasi AC Ducting

-------------h--------------g
| --a--A --b--B
---- / /
| E |---f---|-----e----|
---- \ \
| -d---D --c--C
--------------j--------------i

Supply
Diffuser A = 8.800 BTU/h:293 CFM = 7"
Ducting a = 8"x9"

Diffuser B = 8.250 BTU/h:275 CFM = 7"
Ducting b = 8"x9"

Diffuser C = 19.800 BTU/h:660 CFM = 12"
Ducting c = 15"x9"

Diffuser D = 11.000 BTU/h:367 CFM = 9"
Ducting d = 10"x9"

Ducting e = B + C = 935 CFM = 24"x10"
Ducting f = A + B + C + D = 1.595 CFM = 25"x13"

Ducting return g = 293 CFM = 11"x10";
RAG-B = 10"
Ducting return i = 660 CFM = 19"x10";
RAG-C = 14"
Ducting return h = A + B = 293 + 275 = 568 CFM = 16"x10"
RAG-A = 293 CFM = 10"
Ducting return j = C + D = 660 + 367 = 1.027 CFM = 19"x13"
RAG-D = 367 CFM = 10"

Fresh Air duct
= vol ruang x pertukaran udara/jam x 35,31 (angka keramat) 261 x 2 x 35,31
--------------------------------------------------------- = ---------------- x 1/60 = 307 CFM
60
FAG = 10" dg ducting 11"x10"
atau gampangnya adalah 20% dari total CFM

tabel besaran diffuser, grille dan ducting menyusul atau lihat di sini:
www.hartandcooley.com/flex/Air%20Duct%20Calculator.xls
ketik di paman google :"DUCT_SIZING" filetype:XLS

Selasa, 18 November 2008

PERHITUNGAN AC CEPAT

Untuk perhitungan yang presisi dalam mengkondisikan ruang baik untuk aktifitas manusia atau untuk pendinginan perangkat peka suhu, banyak faktor yang menjadi acuan.
1. Bila untuk aktifitas manusia, maka suasana ruang yang nyaman sebagai acuan dasar.
2. Untuk perangkat peka suhu, maka suhu dan kelembaban ideal perangkat tersebut yang menjadi acuan dasar.
3. Suhu dan kelembaban luar ruang baik saat panas maupun dingin
4. Panas sinar matahari langsung maupun pantul
5. Daya infiltrasi panas tiap sekat, baik lantai, dinding maupun atap.
6. Panas yang ditimbulkan dari dalam, baik dari perangkat maupun manusia.

berikut adalah cara cepat dalam menghitung kebutuhan pendinginan sebuah ruang.
+Dasar teori, Suhu ruang yang akan dikondisikan A derajat celcius, suhu luar B derajat celcius, suhu yang diinginkan untuk ruang adalah C derajat celcius, maka dibutuhkan energi pendinginan = A-C + infiltrasi suhu dari luar, baik oleh dinding bata, kaca, bukaan pintu dan panas yang dikeluarkan tubuh, mesin dlm ruang dll.

satuan yang sering digunakan:
- BTU/h = British Thermal Unit per hour
- PK = 9.000 BTU/h (satuan AC yang umum dipakai masyarakat umum)
- CFM = satuan aliran udara cubic feet per minute (1 CFM ~ 30 BTU/h)

----------------------------------------------------
| TABEL 1 |
----------------------------------------------------
| Kebutuhan Satuan Pendinginan tiap ruang |
----------------------------------------------------
| Kantor - - - - - | 550 - 600 BTU/h/m2 - - - -|
| Kamar/rumah | 470 - 550 BTU/h/m2 - - - - |
| Gudang - - - - -| 500 BTU/h/m2 + faktor x -|
| Fasum (aula) - | 725 BTU/h/m2 - - - - - - -- |
| Supermarket - | 675 BTU/h/m2 - - - - - - - -|
----------------------------------------------------
Catatan :
Faktor x adalah faktor panas yang timbul dari desain gudang yang kurang mampu menahan infiltrasi suhu luar ruang. Baik karena bukaan maupun pemilihan bahan sekat.

Untuk ruang diluar tabel tersebut diatas, bisa diperkirakan dengan membandingkan faktor panas yang timbul dalam ruang tersebut, misal aula adalah ruang yang membutuhkan

pendinginan tertinggi per meter perseginya, ini dikarenakan faktor daya tampung aula yang mencapai 3 orang per m2.

Contoh kasus.
1. Sebuah kantor memiliki beberapa ruang A= 3x4m2; B=6x6m2; hitung berapa PK AC tiap ruang tersebut?
jawab:
Ruang A = Luas = 3 x 4 m2 = 12m2
= AC = 550 BTU/h/m2 x 12 m2 = 6.600 BTU/h
= PK = 6.600/9.000 = 0,73 PK
di pasaran unit AC split yang ada 3/4 PK

Ruang B = Luas = 6 x 6 m2 = 36m2
= AC = 550 BTU/h/m2 x 36 m2 = 19.800 BTU/h
= PK = 19.800/9.000 = 2,2 PK
di pasaran unit AC split yang ada 3/4 PK dan 1,5PK

Senin, 17 November 2008

BISNIS ONLINE, REALITA ATAU MIMPI

Dari pengamatanku selama ini, memang banyak yang menjadi kaya/sukses dengan bisnis onlinenya. namun bila diamati, sebagian besar yang dibisniskan bukan produk real. melainkan membisnisi orang orang yang termakan promosi akan kesuksesan bisnis online.
Bagi Perusahaan perusahaan yang bergerak di bidang Real, memiliki situs online masih menjadi beban mereka, imbal baliknya hanya pada sisi image saja, tidak menjadikan online sebagai tulang punggung perusahaan dalam menggerakkan sektor real.
Berapa banyak bisnis real yang mencoba keberuntungan didunia online yang gagal? bisa kita search aja, akan muncul berbagai macam bisnis real yang situsnya "setengah on" alias "mati suri". Situsnya masih ada tetapi sudah tidak dikelola lagi. Entah perusahaan itu sudah bubar atau mereka lebih sibuk menjalankan sistem kerja tradisional.
Atau situs situs yang bertebaran menawarkan segala barang, namun bila diteliti banyak yang asal bikin dan asal jual tanpa mengindahkan faktor bisnis, yang penting punya gerai online tanpa peduli produknya punya daya saing seperti bisnis di pasar pasar konvensional. Pengunjungnya pun hanya mereka mereka sendiri. "wow kerren, mampir juga lho ke situsku," itu komentar yang paling banyak muncul di gerai gerai mereka.

Kendala apa saja yang menghalangi pebisnis real untuk eksis melalui dunia online?
- Pebisnis real yang bisnisnya bukan produk IT, bukan orang yang "melek" IT. Istilah "melek" ini bisa berarti mengerti dan aktif di dunia IT (browsing, chating, email, bloging) atau bisa juga berarti korban gombalisme IT.
- Bila Dia "melek" IT, belum tentu clien dan pasarnya berada di dunia IT, hal ini bisa dilihat transaksi bisnis selama ini lebih banyak menggunakan sistem konvensional, yaitu: sahabat lama, pertemuan fisik, telepon, fax. bila ada, hanya sedikit mixed aja, misalnya menggunakan email, sedangkan YM lebih banyak untuk "menebar pesona" saja.
- Online masih dianggap sebagai hiburan, bukan pekerjaan. Coba tanya karyawan atau pimpinan, kebiasaan mereka online. Lebih banyak digunakan untuk rehat sebentar dari ketegangan rutinitas kerja. Bahkan kalau sudah terjebak di dunia chat, bisa lupa dengan pekerjaan. maka jangan heran bila Bos menegur karyawannya, "ini online terus, gak kerja kerja." atau teman chat di seberang sana, "mas, ol terus, gak dimarahin Bos?"
- Orang orang yang online sebagian besar bukan pangsa pasar potensial produksi real. Mereka hanya pangsa pasar produk IT yang berhubungan dengan kecanduan onlinenya (warnet, PC, Laptop, Ipod, iphone, wifi, dll).
- Di dunia ini, kertas masih berkuasa. Dokumen selain kertas masih menjadi pendukung saja.

Lalu?
Ya tunggu saja sambil terus berkarya, Insya Allah perubahan lambat laun akan terjadi. Dengan semakin cepatnya koneksi, semakin luasnya jangkauan, semakin murahnya harga bite, semakin "melek" masyarakat. IT akan menjadi front terdepan perubahan (ini kata kata basi =)) ). Seperti menghilangnya mesin tik diganti PC/Laptop. Menghilangnya meja gambar diganti AutoCad, 3D. Banyak drafter yang harus pensiun dini karena tidak bisa autocad, 3D.

Untuk para admin, semangat dong bikin "keren" site yang dikelolanya, bikin supaya alur transaksi tempat kerjanya semakin tinggi melalui IT yang dikelolanya. Bikin lingkungan kerjanya merasa mendapatkan manfaat yang besar dibanding saat konvensional. Kedekatan dengan clien terjaga utuh dan mudah dilakukan dengan dukungan IT. Tetap kerja keras meski gaji kecil, pemain bintang awalnya juga dikontrak murah dan mereka tetap bermain bagus. Bukan malah kerjanya main2 ngabisin bite kantor, nanam bom virus, ngacak2 file pribadi bos dan rekan kerja untuk nilai tawar/ancam. peace :)

Untuk para Pengusaha, bikin dong perusahaan yang berorientasi prestasi, bukan absensi, jadi di jenis perusahaan inilah bisnis real bisa hidup secara online.

Mengenai Saya

denpasar, bali, Indonesia
tempat nangkring data untuk pekerjaan desain mekanikal dan elektrikal